Download Free Medical Bells Palsy PowerPoint Presentation

Bells Palsy PowerPoint Presentation

DOWNLOAD MEDICAL POWERPOINT PRESENTATION

About This Presentation

Description : tugas presentasi

Tags : Neurology, Bells Palsy,Palsy

Published on : May 29, 2020 | Views : 1925 | Downloads : 5

Shareable Url :

Embed Code :

Comment

Transcript

Slide 1-

Diagnostic Bell’s Palsy Nurul Muslihah Romadhoni
Slide 2-

ppt slide no 2 content not found
Slide 3-

Latar Belakang Bell's palsy adalah kelumpuhan wajah unilateral idiopatik dan akut termasuk kedalam tipe Lower Motor Neuron, yang biasanya disertai dengan kelemahan wajah unilateral yang progresif dan sering mengganggu bicara, gangguan rasa dan hyperacusis di telinga ipsilat-eral.
Slide 4-

Tujuan Untuk mengidentifikasi dan menilai kode, prosedural, atau diagnosis, atau algo-ritme berbasis klaim farmasi yang digunakan untuk mengidentifikasi Bell's palsy dalam database administrasi.
Slide 5-

Karakteristik Langkah pertama adalah memahami validitas algoritma (seperti : Kombinasi kode, prosedur, atau diagnosis) untuk mengidentifikasi hasil kesehatan yang diminati dalam data administrasi. Kolaborator memilih hasil kesehatan yang menarik dengan menggunakan proses elisitasi ahli melalui peneliti yang mengembangkan daftar hasil berdasarkan masukan dari para ahli keselamatan global. kriteria termasuk (keparahan klinis, kepentingan kesehatan masyarakat, kejadian, dan relevansi) INKLUSI :
Slide 6-

Prisma Flow
Slide 7-

Critical Apraisal Result ?
Slide 8-

Kelebihan Studi ini memberikan informasi kode ICD terkait Bell’s Palsy
Slide 9-

Kelemahan Tidak adanya Gold Standart Sensitivitas tidak diketahui dalam literature manapun pada Kode ICD-9
Slide 10-

Kesimpulan Bukti terbaik dari 2 Evidance yang menggunakan kode ICD-9 351.0 atau kumpulan kode ICD-9 dan HICDA untuk Bell’s Palsy, masing-masing studi didapatkan PPV yang menunjukkan bahwa algorithm berbasis ICD-9 memiliki kegunaan dalam mendeteksi kasus-kasus Bell’s Palsy
Slide 11-

Prognosis Bell’s Palsy Nilam Sari
Slide 12-

Introduction Peripheral facial nerve paralysis (PFNP) adalah masalah kesehatan yang umum dengan perkiraan angka kejadian 20-30 dari 100.000 orang. Bell’s palsy adalah penyebab paling umum dari PFNP. Ada banyak hipotesis untuk mengidentifikasi patogenesis bell’s palsy. Reaktivitas virus herpes simpleks adalah salah satu hipotesis yang paling banyak terjadi, juga infeksi virus rubella dan varicella zoster adalah sumber virus lain yang dicurigai dalam terjadinya bell’s palsy.
Slide 13-

ppt slide no 13 content not found
Slide 14-

Tujuan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor prognostik klinis yang berhubungan dengan hasil pengobatan pada pasien dengan kondisi idiopathic peripheral facial nerve paralysis (PFNP).
Slide 15-

Kriteria adanya penyakit penyerta seperti hipertensi dan diabetes melitus. Inklusi
Slide 16-

Metode Penelitian ini dilakukan secara retrospektif dengan 80 pasien. Semua pasien dirawat dan disertai penyakit PFNP idiopatik (bell’s palsy),
Slide 17-

ppt slide no 17 content not found
Slide 18-

ppt slide no 18 content not found
Slide 19-

Hasil 43 pasien pria dan 37 wanita di diagnosis dengan PFNP idiopatik. 67 pasien telah lengkap, 13 pasien mengalami pemulihan parsial, dari pemulihan parsial, 12 pasien itu grade 2 dan satu pasien grade 3 PFNP pada akhir perawatan. Pasien cenderung mengalami pemulihan yang tidak sempurna jika memiliki diagnosis diabetes melitus.
Slide 20-

Intervensi Bell’s Palsy Henna Wong 2016-0606-029
Slide 21-

ppt slide no 21 content not found
Slide 22-

ppt slide no 22 content not found
Slide 23-

ppt slide no 23 content not found
Slide 24-

ppt slide no 24 content not found
Slide 25-

Meta analisis dari Facial Exercise Therapy untuk Outcome Fungsional.
Slide 26-

Abstrak : Efektifitas Facial Exercises Therapy untuk Facial Palsy telah banyak diperdebatkan dalam tinjauan Systematic Reviews, namun efeknya belum benar – benar bisa dijelaskan. Objektif : Untuk melakukan tinjauan sistematis dengan meta – analisis untuk mengevaluasi efek dari facial exercises therapy pada Facial palsy. Sumber Data : Cochrane Controlled Trials Register Library, Cochrane Disease Group Trials Register, MEDLINE, EMBASE, LILACS, PEDro, Scielo dan DARE. Review Methods : Kriteria studi dengan Facial Exercises, terkait/tidak dengan kaca BioFeedBack, dan Treat Facial Palsy. Result : 132 study ditemukan, tetapi hanya 6 yang memenuhi kriteria inklusi. Keywords : Physical Therapy, Exercise, Meta – Analysis, Neurogical Rehabilitation.
Slide 27-

Implications for practice : Mime Therapy (Exercises to Stimulate Facial Emotional Execises and Functional Movement), dapat meningkatkan fungsional untuk pasien dengan palsy wajah. Terapi ini harus latihan dengan Cermin, selain biaya yang rendah juga mudah untuk didapatkan, dan pasien harus membantu saat pelaksanaan gerakan agar tercapai kedua tujuan, biofeedback dan untuk mencegah Synkinesis(gerakan wajah abnormal yang tanpa disadari). Home program juga di berikan, agar membantu pasien mendapatkan hasil treatment.
Slide 28-

Kesimpulan: Systematic review dari artikel ini menunjukan bahwa Terapi Mime, Efektif untuk palsy wajah, dengan Outcome Fungsional yang lebih baik.
Slide 29-

Clinical Messages : Facial Exercises Therapy dapat meningkatkan Fungsional pada Wajah. Terapi ini dapat membantu pemulihan fungsional pada pasien dengan facial palsy.
Slide 30-

Pengukuran Bells PalsyMaria Clarita Nabor
Slide 31-

ppt slide no 31 content not found
Slide 32-

Method Database pencarian dari Januari 1970 sampai Juni 2017 dilakukan inPubMed, Embase, Cochrane Library, Ilmu Webof, dan Scopus. Published in english
Slide 33-

Kriteria inklusi Deskripsi prosedur reanimasi wajah dinamis Teknik mengatasi gerakan bibir Termasuk 2 atau lebih pasien Penggunaan sistem penilaian yang obyektif
Slide 34-

Kriteria eksklusi Non-english langguange prosedur reanimasi statis prosedur tidak mengatasi gerakan bibir gunakan sistem penilaian subjektif
Slide 35-

Tabel
Slide 36-

Hasil Dari 241 artikel yang menggambarkan teknik reanimasi wajah dinamis, 49 (20,3%) hasil objektif yang dilaporkan untuk 1898 pasien. Dari artikel tersebut melaporkan tindakan objektif, ada 29 instrumen yang berbeda, hanya 3 yang melaporkan semua hasil langkah.
Slide 37-

Tabel
Slide 38-

ppt slide no 38 content not found
Slide 39-

Diskusi semua studi menggambarkan retrospektif , baik seri kasus atau desain kohort,kualitas rendah, memberikan 3 level terbaik.terdapat kebutuhan untuk prospektif yang kuat,study yang dirancang dengan baik pada facial reanimation tecniques.
Slide 40-

Kesimpulan meskipun instrumen tersedia untuk mengukur secara objektif gerakan wajah setelah teknik Reanimation, sebagian besar studi tidak melaporkan hasil objektif. Dari tujuan instrumen reanimasi wajah, hanya sedikit yang direproduksi dan mampu mengukur simetri dan beberapa titik data. Untuk secara akurat membandingkan hasil objektif dalam Reanimation wajah, sebuah instrumen yang dapat direproduksi, objektif, dan diterapkan secara universal diperlukan.